Kamis, 29 Oktober 2009

Belajar dari mereka


Satu lagi contoh pembelajaran hidup yang aku dapatkan.
Namanya keluarga Muhito.
Dia dan istrinya adalah satu team (tukang) yang biasa mengerjakan bangunan.

Awalnya aku kenal dia pada saat dia membangun rumahku (tukang developer)medium Maret 2008.
Si suami yang beraksi, dan si istri membuat luluh (dari semen).
Agak heran waktu itu... apa??? perempuan??? dan kenyataannya memang benar perempuan.
Meski terik sangat menyengat dengan semangat dan menjiwai dia tetap membuat luluh yang akan diberikan kepada suaminya untuk menyusun bata.
Upf.. hebat!! terharu.. bangga.. sama2 kurasakan.

Sekitar 2 minggu kemudian... aku kembali mendatangi calon rumahku
Dan ternyata??? pasangan Muhito itu tidak berdua lagi namun ditemani 1 anggota lagi, masih kecil, gundul, namanya "Nanda". (yach.. ternyata si kecil itu adalah anak mereka dan baru berumur 1,5th waktu itu)
Sekali lagi aku terkesima, Ya Allah.....

Sang Bapak dan Ibu sibuk bekerja, dia juga sibuk bermain pasir...
Dengan Tubuh yang penuh dengan pasir.. dia tak peduli, dia sehat..
Sesekali sang ibu memberinya makanan kecil yang sudah dibelinya sebelum bekerja.
Satu hal yang membuat aku menangis... disaat nanda ngantuk.. dia mulai merengek pelan, bu.... (dengan logat jawanya), dan ditidurkanlah sama ibunya di atas kardus yang di atasnya diberi atap kardus juga buatan sang bapak.

Ya Allah....
Alhamdulillah.. Puja da Puji Syukur kehadiratMu...
Hamba memang baru berusaha memiliki rumah, hamba memang tidak bisa selalu berkumpul dengan Neisha..
Namun hamba tidaklah bekerja sekasar mereka, namun Neisha tidaklah harus menderita karena harus menemani saya bekerja..
Terima kasih ya Allah... Kau tunjuklah lagi suatu pelajaran hidup untukku dan keluarga kecilku.
Ternyata memang seharusnyalah aku menjadi orang yang sangat pandai bersyukur.. dan teruslah belajar untuk selalu bersyukur.
Dan semoga hamba selalu bisa menjadi hambaMu yang selalu Bersyukur. amin.....

Terima kasihku untuk keluarga Muhito - Tongas.